Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator penting keberhasilan pembangunan manusia. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap urusan kesehatan ibu dan anak adalah tanggung jawab perempuan semata. Kurangnya keterlibatan bapak dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait kesehatan keluarga menyebabkan rendahnya kesadaran kolektif terhadap isu ini.
Desa Singaparna meluncurkan program BAPIA (Bapak-Bapak Peduli Kesehatan Ibu dan Anak) untuk mendorong peran aktif suami dan laki-laki dalam menjaga kesehatan keluarga melalui edukasi, pendampingan, dan aksi sosial berbasis komunitas.
BAKPIA Desa Singaparna dibentuk pada 26 Juli 2018 dengan Awal mula terbentuknya lembaga ini berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan, yang kemudian mendorong pembentukan nilai-nilai dan norma untuk mengatur kehidupan bersama.
- Bapak-bapak yang memiliki istri hamil atau anak balita.
- Tokoh masyarakat dan agama.
- Kader kesehatan, PKK, dan karang taruna desa.
Output:
- Terbentuknya komunitas BAPIA.
- Modul edukasi ayah peduli kesehatan ibu dan anak.
- Data peserta kegiatan.
Outcome:
- Meningkatnya partisipasi laki-laki dalam kegiatan kesehatan.
- Menurunnya risiko kehamilan dan melahirkan
- Terbangunnya budaya keluarga sehat dan setara.
- SDM: Kader BAPIA, bidan desa, tokoh masyarakat, PKK.
- Pendanaan: Dana Desa, CSR, atau kemitraan dengan lembaga kesehatan.